CERITA PARA MAMA: “LOMPAT LOMPAT, ENGGAK ADA HABISNYA!”
AYu PuSPITANINGTYAS: “Untuk menghentikan aksi lompat-lompatnya, biasanya saya mengalihkan dengan kegiatan lain. Misalnya, baca buku bergambar, mencari benda kesukaannya, atau diberikan camilan kesukaan. Tapi camilannya harus dipilih yang tidak banyak mengandung gula, misalnya, yoghurt.”
SHINTA PRIHADIANI: “Loncat-loncat di kasur seperti main trampolin lalu mental nyeruduk tembok. Berakhir dengan benjolan sebesar telor di jidat. Happened so many times, dan anaknya enggak kapok. Pasrah aja, deh.”
NOvITA vERONICA: “Sebelum mandi dan sesudah mandi, selalu loncat-loncatan di atas tempat tidur, enggak pakai baju. Setiap hari begitu. Mungkin dalam khayalannya ia sedang bermain trampolin. Tapi enggak pernah sampai jatuh. Sejauh ini aman terkendali.”
Baca Juga : SAT Registration Jakarta
uMI ANDRIANI: “Anakku, 16 bulan, suka banget lompat-lompat kecil di kasur sambil ngomong “bahasa planet” dan bersenandung, ‘la…la…la…’ Kadang juga kehilangan keseimbangan dan jatuh. Selama dia happy dan aman, saya, sih, tidak melarang.”
SOPHIE RAY LOvE: “Lompat-lompat di kasur justru sambil nyanyi ‘Five Little Monkey’. Lalu menjatuhkan diri supaya saya atau daddy-nya bisa berperan sebagai dokter yang ditelepon dan bilang, ‘No more monkeys jumping on the bed…’ dengan suara yang dibuat berat. Anak saya yang batita dan kakaknya yang balita akan berakhir dengan ngakak sampai terguling-guling.