Categories
Parenting

Bahaya Kecanduan Game Online Pada Anak Bagian 2

Bahaya Kecanduan Game Online Pada Anak Bagian 2 – “Banyak yang bilang kalau main game bisa pintar, padahal game membuat lambat gelombangnya, membuat mereka tidak sigap,” tambah dia. Dekatkan pada agama Jika anak telanjur kecanduan game online, maka tak ada pilihan bagi orangtua untuk segera menyelamatkannya dengan melakukan terapi. Pada proses inilah kinerja otak para pecandu ini dikembalikan. Namun sebenarnya yang terpenting adalah mulai menjauhkan game online ini dari pecandunya. “Ini butuh komitmen orangtua. Kalau memang sudah berat, ya harus dilakukan perawatan,” tutur Suzy. Dokter yang berklinik di Bekasi ini menyebutkan, ada dua cara yang dilakukannya yakni melalui pemberian obat dan penggunaan alat neurofeedback. Penggunaan obat bertujuan untuk mengurangi agresivitas, untuk mengembalikan tidurnya, meningkatkan mood, memperbaiki emosi, serta memperbaiki perilaku.

Sebab, kecanduan game online juga dapat mempengaruhi perilaku. Sementara pemakaian alat neurofeedback bertujuan menstabilkan gelombang otak. Kecanduan game akan menyebabkan gelombang ini menjadi lambat hingga akibatnya menjadi sulit berpikir. “Obat untuk menstabilkan transmitternya, neurofeedback untuk menstabilkan gelombang otak,” tambahnya. Dari proses terapi, lanjut Suzy, sebenarnya ada cara mudah untuk mengembalikan anak pecandu game online ke perilaku awal.

Yakni mendekatkan mereka pada agama dan kegiatan yang positif. Kalau memang penyebabnya murni kecanduan game online dan bukan penyebab lain (misalnya Attention Deficit and Hyperactivity Disorder – ADHD) justru dia menyarankan untuk membawa anak ke tempattempat seperti pesantren. Di sisi lain, menurut Suzy, pemerintah sebenarnya harus turut ikut serta dalam pencegahan kasus ini demi menyelamatkan generasi bangsa. Misalnya perlu dibuat aturan untuk membatasi peredaran game online. Pasalnya, dengan kemampuannya menjadikan candu bagi para pemainnya, maka game online ini sesungguhnya bisa disetarakan dengan narkoba dan alkohol.

Categories
Parenting

CERITA PARA MAMA: “LOMPAT LOMPAT, ENGGAK ADA HABISNYA!”

CERITA PARA MAMA: “LOMPAT LOMPAT, ENGGAK ADA HABISNYA!”

AYu PuSPITANINGTYAS: “Untuk menghentikan aksi lompat-lompatnya, biasanya saya mengalihkan dengan kegiatan lain. Misalnya, baca buku bergambar, mencari benda kesukaannya, atau diberikan camilan kesukaan. Tapi camilannya harus dipilih yang tidak banyak mengandung gula, misalnya, yoghurt.”

SHINTA PRIHADIANI: “Loncat-loncat di kasur seperti main trampolin lalu mental nyeruduk tembok. Berakhir dengan benjolan sebesar telor di jidat. Happened so many times, dan anaknya enggak kapok. Pasrah aja, deh.”

NOvITA vERONICA: “Sebelum mandi dan sesudah mandi, selalu loncat-loncatan di atas tempat tidur, enggak pakai baju. Setiap hari begitu. Mungkin dalam khayalannya ia sedang bermain trampolin. Tapi enggak pernah sampai jatuh. Sejauh ini aman terkendali.”

Baca Juga : SAT Registration Jakarta

uMI ANDRIANI: “Anakku, 16 bulan, suka banget lompat-lompat kecil di kasur sambil ngomong “bahasa planet” dan bersenandung, ‘la…la…la…’ Kadang juga kehilangan keseimbangan dan jatuh. Selama dia happy dan aman, saya, sih, tidak melarang.”

SOPHIE RAY LOvE: “Lompat-lompat di kasur justru sambil nyanyi ‘Five Little Monkey’. Lalu menjatuhkan diri supaya saya atau daddy-nya bisa berperan sebagai dokter yang ditelepon dan bilang, ‘No more monkeys jumping on the bed…’ dengan suara yang dibuat berat. Anak saya yang batita dan kakaknya yang balita akan berakhir dengan ngakak sampai terguling-guling.

Categories
Parenting

Waspadai Penggumpalan Darah Pascasesar Bag2

Namun untuk menegakkan diagnosis VTE pascasesar, dokter obgin akan melakukan pemeriksaan radiograf berupa cek USG pembuluh darah atau pada kasus yang rumit menggunakan alat MRI. Pemeriksaan darah juga akan dilakukan untuk melihat kemampuan pembekuan darah oleh tubuh, sekaligus melihat efektivitas terapi yang akan dilakukan.

Baca juga : kursus ielts di jakarta

Jika terbukti terjadi VTE, terapi awal yang dilakukan adalah pemasangan kompres kaki menggunakan stocking. Jika terapi ini tidak berhasil, selanjutnya dicoba terapi pengenceran darah atau sering disebut heparinisasi, sehingga seluruh penggumpalan teratasi.

Berawal Dari Kehamilan

Sebenarnya, saat hamil pun kita sudah berisiko mengalami VTE. Pasalnya, saat hamil, tubuh rentan mengalami stasis (aliran darah tidak mengalir dengan baik sehingga menggumpal). Hal ini disebabkan penekanan rahim yang membesar pada pembuluh darah besar di panggul dan vena utama yang terletak di punggung. Akibatnya, vena di bagian tungkai bawah (kaki) akan mengalami kesulitan dalam mengalirkan darahnya kembali ke jantung.

Di sisi lain, pada kehamilan juga ditemukan peningkatan molekul (faktor) pembeku darah yang membuat ibu hamil cenderung mengalami penggumpalan darah. Kendati demikian, tidak semua mamil akan mengalami VTE. Mereka yang lebih berisiko mengalaminya adalah yang selama hamil memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut: merokok, usia di atas 35 tahun, kehamilan kembar, obesitas atau IMT (Indeks Massa Tubuh) di atas 30, dan preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan).

Selain itu, mamil yang mengalami penyakit herediter (turunan), seperti defsiensi protein C dan protein S yang berfungsi sebagai pengontrol pembekuan darah, juga berisiko mengalami VTE, karena penyakit tersebut menyebabkan seseorang mudah mengalami penggumpalan darah. Risiko yang sama juga dihadapi oleh mamil yang menderita sindrom ACA/APS (kelainan pengentalan darah). Itulah mengapa, bila sejak awal telah diketahui bahwa Mama memiliki penyakit gangguan pembekuan darah, dokter obgin akan memberikan proflaksis pengencer darah saat operasi berlangsung.

Proflaksis adalah tindakan pencegahan yang diambil untuk mencegah timbulnya atau penyebaran penyakit. Pemberian proflaksis hanya dilakukan jika memang diketahui kemungkinan terjadinya VTE tinggi. Tentunya, pemberian proflaksis dilakukan dengan monitoring ketat, sehingga meski kemampuan penggumpalan darah di tubuh Mama dikurangi, tetapi masih mampu menghentikan perdarahan dalam kondisi normal.

Sumber : https://westwoodprep.com/id/

Categories
Parenting

Benarkah Generasi Net, Generasi Manja Dan Pemalas?

Siakan Mama Papa menilai sendiri, setelah membaca fakta-fakta di bawah ini: GENERASI “PEMALAS”? Berdasarkan survei 2004 terkait para lulusan sarjana baru yang memasuki dunia kerja, ternyata para Generasi Net lebih mengutamakan ingin bekerja cepat dan lebih bagus dari teman-temannya.

Baca juga : ausbildung jerman

Generasi ini ingin menunjukkan kehebatan dan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Begitu pula di dunia pendidikan, mereka tidak lagi jadi anak-anak yang mudah diperintah untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah atau pekerjaan rumah rutin. Para orangtua menilai mereka adalah anak-anak yang “malas”. Padahal, mereka ingin lebih dulu mendapatkan alasan “mengapa” harus mengerjakan tugas tersebut, dan apa manfaat atau nilai tambah bagi dirinya jika tugas tersebut dikerjakan. GENERASI SERBA INSTAN? Anak-anak Generasi Net dibesarkan sebagai “pengguna” perangkat teknologi yang mengutamakan kecepatan dan terdepan/kekinian.

Oleh karena itu, konsep berbelanja dengan memasuki toko yang satu ke toko lainnya, seperti yang dilakukan para orangtua, dianggap tidak masuk akal serta buang-buang waktu dan tenaga, mengingat mereka dengan perilaku belanja online-nya. Selain itu, mereka terkondisi mencari informasi hanya dengan memencet satu tombol karena adanya TV kabel, atau handphone yang canggih. Jadi, perilaku instan ini sebenarnya dikarenakan “buaian” kemajuan teknologi yang tidak memikirkan dampak terkikisnya proses belajar anakanak Generasi Net dalam mencari “makna” di balik sebuah proses.

GENERASI “SELFISH”? Generasi Net dikondisikan menjadi “pusat perhatian keluarga” yang selalu dipenuhi kebutuhankebutuhannya tanpa harus menunggu lama. Sementara generasi-generasi sebelumnya, justru cenderung diajak terlibat/berkontribusi membantu keluarga. Dengan demikian Generasi Net pun terbentuk menjadi tidak terlalu terbiasa peduli atau peka terhadap kebutuhan anggota keluarga lain. GENERASI “MANJA”? Begitu banyak kebutuhan di rumah maupun di sekolah dipermudah dengan sistem sehingga tidak perlu “capek-capek” mengantri terlalu lama. Le bih lanjut, saat mereka ada di pelayanan publik, contoh di restoran, toko buku, toko mainan, akan ada pihak-pihak yang memberi bantuan prima dan memperlakukan mereka sebagai raja. Hal ini membuat membuat mereka dibesarkan dengan nilai-nilai yang membuat harga dirinya menjadi tinggi.

Sumber : https://ausbildung.co.id/

 

Categories
Parenting

Gaya Asuh Orangtua Fondasi Bagi Karakter Anak Bag2

Ketika menemukan hambatan sedikit saja, anak cenderung mudah menyerah terkait daya juangnya yang rendah,” demikian penjelasan Karina Priliani, S.Psi. Sayangnya, penerapan dan akibat dari pola asuh permisif ini sering kali tak disadari. DISIPLIN TERLALU KERAS Bagaimana dengan gaya pengasuhan lain? Salah satu yang kerap dibicarakan adalah otoriter.

Baca juga : Kerja di Jerman

Gaya pengasuhan ini, meski menerapkan disiplin keras, kerap dikaitkan dengan kesuksesan anak di masa depan. Seperti kita ketahui, otoriter merupakan gaya pengasuhan dimana orangtua memegang kendali penuh terhadap anak, sehingga apa pun yang anak lakukan diputuskan oleh orangtua. Papa Doni bercerita mengenai gaya pengasuhan sang istri pada Kiran, buah hati mereka. “Karena Tuhan belum memberikan kepercayaan kepada kami, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk merawat anak perempuan dari adik saya.

Kini usia Kiran menginjak 4 tahun. Profesi istri sebagai guru menguatkan keinginannya untuk menerapkan disiplin pada Kiran. Namun bagi saya, disiplinnya terlalu keras. Saat Kiran membuat kesalahan kecil saja, katakanlah memegang hape, istri saya akan memarahi Kiran sambil menakut-nakuti bahwa Kiran adalah anak durhaka. Padahal baru kali itu Kiran memegang hape. Istri juga memilih sekolah yang baginya bermutu, namun jauh sekali dari rumah.

Menurut istri saya, Kiran harus mendapatkan yang terbaik. Namun saya berpendapat, dia terlalu memaksakan kehendaknya sebagai seorang ibu tanpa memerhatikan kenyamanan Kiran sebagai anak berusia 4 tahun.” Soal disiplin ini, menurut Karina, memang selalu dibutuhkan dalam pengasuhan, apalagi pada balita yang energinya berlebihan. Namun, tentu kita sepakat, anak perlu mendapat penjelasan saat suatu disiplin diterapkan padanya.

Dengan begitu, anak tahu bahwa aturan dan larangan ini-itu diberlakukan sematamata untuk kebaikannya. “Jangan lupa berikan kasih sayang dengan cara mau mendengarkan semua pertanyaannya, kemudian jelaskan tujuan aturan yang kita jalankan,” saran psikolog dari Personal Growth ini. Mengenai gaya asuh otoriter yang dipercaya beberapa orang dapat membuat anak meraih kesuksesan, Karina berpendapat, hal itu sepenuhnya bergantung pada sifat si anak. “Kalau memang ada anak yang sukses karena gaya asuh otoriter orangtuanya, berarti orangtua tersebut harus berterima kasih pada Tuhan.

Sumber : https://maxfieldreview.com/

Categories
Parenting

Banyak Cara Rayakan Kehamilan Bag5

Tapi karena saya sering flek, akhirnya ditunda. Alhamdulillah, pas usia kehamilan 7 bulan sudah baik, tapi tetap harus waspada karena saya mengalami plasenta previa. Itu pun yang tadinya saya ingin menjalani adat Jawa karena suami dari Jawa, akhirnya diganti adat Banjarmasin tempat asal saya yang lebih praktis.

Baca juga : Kerja di Jerman

Soalnya, upacara Mitoni dari Jawa lebih lama dan ribet, takutnya saya malah kecapekan.” Kelelahan dikha watirkan akan menyebabkan timbulnya kontraksi rahim berlebihan sehingga bisa terjadi ketuban pecah atau persalinan kurang bulan. Bukan cuma soal upacara saja yang harus diperhatikan makanan yang disajikan juga perlu diwaspadai.

“Makanan manis seperti kolak atau sajian karbohidrat, misalnya, dapat meningkatkan kadar gula darah mama hamil yang menderita diabetes mellitus, hal ini dapat membahayakan kesejahteraan janin. Belum lagi makanan bersantan dan pedas dapat menyebabkan diare akut. Karena itulah Mama disarankan selektif dalam memilih makanan dan minuman selama perayaan.”

Sekali lagi, saran dokter Judi, ini bukan untuk menghalang-halangi Mama merayakan kehamilan ya, tapi pastikan dulu kondisi Mama dan janin sebelum melakukannya. Selamat merayakan! Perayaan kehamilan adalah sebuah kebiasaan. Artinya, bila kondisi ibu tidak sehat, maka tidak perlu dilakukan.

Dian Purnaningrum Jalan Pagi Dan Berenang, Olahraga Favorit Olahraga yang paling sering saya lakukan adalah jalan-jalan di pagi hari. Saat ini kandungan saya memasuki bulan ke-8, cukup melelahkan bila terlalu jauh berjalan. Saya juga berenang setidaknya 2 minggu sekali. Biasanya saya berenang sekitar 15 menit untuk menghindari kram jika teralu lama di dalam kolam. Tubuh yang semakin besar sering membuat saya malas bergerak dan melakukan kegiatan.

Saya sadar kalau mengikuti keinginan untuk bermalas-malasan seperti ini, akan berdampak buruk bagi kesehatan saya dan si kecil. Sesuai dengan hobi saya, yakni berbelanja, saya sering menjadikan keliling pusat perbelanjaan sebagai olahraga kecil saya. Berjalan santai sambil tengak-tengok etalase toko, terasa sangat menyenangkan dan tidak melelahkan. Selpi Febrianty Doyan Belanja Jadi Makin Sehat.

Sumber : https://ausbildung.co.id/

Categories
Parenting

Pindah Dokter, Benarkah Sulit? Bag4

Paling mudah, sesuai peraturan di atas, Papa sebagai suami Mama, boleh mewakili Mama mengurus rekam medis dari dokter yang pertama untuk diberikan kepada dokter yang baru. Kalau Papa juga berhalangan, minta tolong kepada ayah dan ibu kandung Mama atau saudara kandung Mama, ya. Bagaimana jika rumah sakit atau dokter menolak memberikan ringkasan isi rekam medis? Duh, jangan sampai ini terjadi, ya, Ma. Kebanyakan dokter akan memberikan dengan sukarela. Tapi, jika tidak diberikan, tetaplah berusaha memintanya dengan cara kekeluargaan.

Baca juga : toefl ibt jakarta

Jika cara kekeluargaan tidak berhasil, langkah paling “buruk” yang dapat ditempuh adalah menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit, baik secara perdata maupun pidana (lihat UU Praktik Kedokteran Pasal 32 huruf q). Bisa juga dengan mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai dengan standar pelayanan, melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan (lihat Pasal 32 huruf r).

Selain itu, pasien atau keluarganya juga dapat mengajukan gugatan kepada pelaku usaha, kepada lembaga yang secara khusus berwenang menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha (lihat Pasal 45 UU Perlindungan Konsumen). Tapi, mudah-mudahan jangan sampai ada acara gugat-menggugat, ya, Ma. Selain akan menghabiskan tenaga dan waktu, pasti juga akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.

Yakin saja, dengan cara kekeluargaan dan komunikasi yang baik. Tidak ada yang bisa melarang Mama untuk pindah dokter. Namun, dokter juga punya hak menolak pasien, kecuali pasien dalam keadaan darurat medis. Mama boleh dan berhak tahu isi rekam medis yang dibuat oleh dokter. Mama juga boleh meng-copy dan mencatatnya, serta mendapatkan ringkasannya.

Sinta Sari (26 Week) Yang Penting Tidak Bikin Gatel Dan Panas ”Semenjak hamil sering kali aku merasa gerah sampai-sampai merasakan gatal setiap kali berkeringat. Saat memilih pakaian dalam, aku termasuk tipe pemilih karena kalau salah-salah memakai pakaian dalam yang sempit dan terlalu ketat, akan semakin memperparah rasa gatal. Aku juga sangat menghindari pakaian dalam yang membuat sesak, karena akan membuat pernapasanku enggak nyaman.”

Sumber : https://pascal-edu.com/

Categories
Parenting

Fakta Tentang Minuman Bersoda Bag3

Selain itu, bila anak mengonsumsi kalsium dengan jumlah cukup, dapat menjadikan penyeimbang rasio normal antara kadar kalsium dan fosfat (yang terdapat dalam softdrink) dalam tubuh. Jadi, konsumsi soft drink bisa juga diimbangi dengan asupan kalsium sejauh jumlahnya adekuat. Selain pada susu dan orange juice, kalsium juga terdapat daging, telur, unggas, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan.

Baca juga : Tes Toefl Jakarta

Bila anak kelihatan sudah kebanyakan konsumsi soft drink, segera rubah kebiasaan konsumsi makan dan minum sang buah hati. Atur kapan ia boleh minum soft drink. Arahkan untuk memilih minum an yang lebih mengandung nilai gizi (jus buah atau susu), dan banyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Tak kalah penting, bila anak sudah “kecanduan” minum soft drink, untuk mencegah hal yang tak diinginkan di kemudian hari, sebaiknya orangtua mulai mengubah pola konsumsi makan dan minum sang buah hati.

Hindari menyediakan minuman bersoda tiap hari, atur kapan ia bisa minum soft drink, lebih baik jika mengarahkan anak untuk memilih minuman yang lebih memiliki nilai gizi (jus buah), dan minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Kenalkan anak dengan menu-menu mengandung gizi seimbang sehingga tak menimbulkan masalah kesehatan, termasuk dalam pemilihan minuman. Di sisi lain, Mama Papa juga jangan memiliki kebiasan minum soft drink, apalagi sampai harus setiap hari dihidangkan. Tentunya anak akan melihat dan meniru semua kebiasaan orangtuanya. Maka jadilah teladan untuk anak sehingga ia bisa memilih konsumsi makanan ataupun minuan yang lebih baik.

Apa Itu Gula Darah? Glukosa (gula da rah) merupakan sumber kalori utama selama kehidupan janin dalam rahim. Glukosa juga penting dalam proses persalin an dan hari-hari pertama bayi la hir. Jumlah glu kosa pada janin sekitar dua per tiga dari kadar gula darah ibu. Namun, pada saat persalinan, karena terpu tusnya hubung an plasenta dan janin, maka ter henti pula pem berian glukosa ibu ke bayi. Bayi normal (tepat lahir/ aterm) dapat mempertahan kan kadar gula darah sekitar 50–60 mg/dl selama 72 jam pertama begitu dilahirkan. Se dangkan bayi be rat lahir rendah (BBLR) dalam kadar 45 mg/dl. Bila kurang dari 45 mg/dl, bayi berada dalam kategori hipo glikemia neona tal.

Sumber : https://pascal-edu.com/

 

Categories
Parenting

Cara Asyik Mengganti Popok Bayi Bag2

Mulailah dengan memasang sejumlah foto si kecil. Atau Mama dapat menggunting gambar bayi dari majalah atau tabloid. Percaya deh, bayi akan senang memandang foto/gambar itu. Berikan bayi beberapa pertanyaan, seperti, “Lihat pita yang merah itu enggak?” Tunggu beberapa waktu ia untuk memberikan jawaban (meski mereka mungkin hanya bisa mendekut dan mengoceh). Atau, “Hayo, lihat, yang kumisnya putih itu kakek. Sebelahnya yang pake kacamata Om Pandu.”

“ Program kerja ausbildung di Jerman gratis “ sat-jakarta

Si kecil akan sibuk memandangi foto-foto yang ditunjuk Mama. Tanpa terasa, popok yang bersih telah terpasang di badannya. Bonus: mungkin esok harinya si bayi akan merasa lebih nyaman pada waktu dipeluk atau digendong oleh anggota keluarga besar yang sudah pernah ia lihat pada waktu mereka bertemu langsung.

Main Petak Umpet

Untuk seorang bayi yang baru saja memahami benda-benda menghilang kemudian muncul lagi sepertinya sangat ajaib dan menakjubkan. Jadi ajak si kecil melakukan sebuah permainan cilukba, tunjukkan padanya apa saja, sembunyikan di belakang tubuh Mama, lalu munculkan dengan tiba-tiba di depannya (jangan lupa membuat efek suara yang akan membuat si kecil semakin tergelak-gelak). Segera bersihkan bokong/alat kelaminnya selagi ia tergelak-gelak. Lakukan hal yang sama pada krim popok dan popok agar membuat si kecil menjadi semakin tercengang-cengang.

Buatlah Bunyi Bunyi Lucu

Saat berumur empat bulan, bayi mungkin sudah dapat tertawa terbahak-bahak, tapi dia tetap masih terlalu muda untuk mengerti dan menghargai guyonan Mama ataupun permainan tebak-tebakan. Jadi buatlah permainan ganti popok yang mudah, tapi tetap dapat menjadi sebuah permainan favoritnya, yaitu lewat bunyi-bunyian yang lucu.

Bila bunyi meong kucing atau bunyi “moo” sapi tidak menjadikan bayi terkekeh-kekeh, cobalah bunyi-bunyian yang lain seperti bunyi robot, pesawat, atau bahkan beberapa lagu-lagu yang lucu untuk dinyanyikan. Mama juga dapat memancing tawa si kecil dengan menceritakannya hal lucu kemudian tertawa terlebih dulu. Bayi adalah peniru ulang. Tak lama, ia akan tertawa menirukan Mama, meski ia tidak mengerti hal lucu yang Mama ceritakan. Nah, ketika tertawa-tawa itulah, menjadi kesempatan emas Mama untuk mengganti popoknya.

Categories
Parenting

Cara Asyik Mengganti Popok Bayi

Kalau enggak kakinya menendang-nendang, si kecil yang sudah 9 bulan akan merangkak ke sana kemari. Jadilah Mama susah mengganti popoknya. Padahal, ada cara asyik lo, Ma, biar popoknya bisa segera diganti. Siapa yang tidak setuju, mengganti popok akan lebih mudah pada waktu bayi sedang tenang.

tempat kursus bahasa Jerman di Jakarta Selatan terbaik “ sat-jakarta.com

Tapi tidak mungkin akan selalu menunggu si kecil menjadi tenang dulu, karena popoknya akan penuh dengan pipis atau pup-nya. Sebenarnya terdapat beberapa cara mudah ketika mengganti popok seperti yang disarankan oleh seorang perawat senior Marlyn Wembhaster, di bangsal bayi dan anak dari Joseph Brant Memorial Hospital di Ontario, Kanada.

Menurut Marlyn, pengalihan perhatian bisa sangat berguna sewaktu Mama harus mengganti popok si kecil. Jadi, gunakanlah beberapa cara yang asyik sewaktu mengganti popok supaya bayi dapat tetap tenang (paling tidak hingga kita selesai dalam mengerjakan kegiatan). Oh ya, sebelum melakukan semua yang di sarankan, selalu siapkan dulu popok bersih, krim popok, dan tisu basah dalam jangkauan Mama. Berikut saran-sarannya:

Ajak Si Kecil Bergerak

Ketika si kecil sudah bisa untuk merangkak, biasanya ketika ia telah berumur antara sembilan dan dua belas bulan, beberapa menit yang dibutuhkan untuk mengganti popoknya akan terasa seperti selamanya. Jadi ajaklah ia melakukan sebuah permainan “ganti popok” yang bisa membuatnya tetap sibuk sewaktu kita mengerjakan tugas. Mengajaknya melakukan sejumlah pose yoga, misalnya, seperti menaikkan lututnya ke dada lalu secara perlahan menggerakkannya ke sisi samping, atau dengan lembut menarik lengannya ke sisi samping melewati tubuhnya.

Semua itu dapat Mama lakukan sambil menceritakan kepadanya apa yang sedang Mama kerjakan. Setelah popok bersih sudah dipakai, ajak si kecil untuk melakukan berbagai gerakan senam. Sepuluh detik menggerakkan kakinya, layaknya orang mengayuh sepeda atau menendang-nendang, pasti akan membuatnya kembali dinamis dan siap untuk merangkak lagi.

Melihat Foto-Foto

Di saat senggang, Mama dapat menjadi seniman kolase dengan cara memasang aneka gambar yang menarik, terutama foto keluarga, pada beberapa lembar kertas karton. Selain jiwa seni Mama bisa tersalurkan, ternyata kolase ini bisa bermanfaat saat Mama mengganti popok si kecil. Lo, kok bisa? Ya, Mama bisa memajang kolase gambar di dinding di samping meja ganti.