Categories
Resep

Menu Sampingan untuk Nasi Tumpeng Jakarta Terbaik

Menu Sampingan untuk Nasi Tumpeng Jakarta Terbaik – Berawal dari bisnis di bidang kesehatan bersama rekannya, Bams kini telah mengembangkan sayap bisnisnya dengan merambah usaha kuliner sehat di Jakarta. Menurut Bams, sebenarnya usaha kuliner sehat ini merupakan bisnis yang sudah mulai dipikirkan bersama rekannya sejak 2-3 tahun lalu. “Berawal dari Body Fit, yakni grup usaha yang bergerak di bidang produk kesehatan dan pusat kebugaran 20 Fit yang juga saya kelola, kemudian terpikir lagi untuk membangun usaha yang masih berkaitan dan akhirnya muncullah usaha kuliner sehat ini,” papar Bams. Tak sendirian, Bams menggandeng sejumlah rekan, yang berada di tim chef, tim nutrition, staf branding, hingga marketing. Tim chef dikepalai Nova, yang membuat berbagai pilihan menu yang kini tersedia di Fit Lo-Kal. Lalu tim nutrition dikepalai Joice, yang bertugas menghitung jumlah kalori dalam setiap menu Fit-Lokal. Soal marketing dan branding, Bams bersama Dipha Barus, dan Ditho Sitompoel, ikut pegang peranan.

Ketika ditanya apa makna dibalik nama Fit Lo-Kal, Bams menerangkan, kata “fit” diartikan sehat, sedangkan lo-kal bisa berarti low kalori atau makanan lokal. “Arti nama Fit Lo-Kal ini sebenarnya tergantung dari orang yang membacanya karena bisa memiliki dua makna tadi,” ungkapnya. Kendati ingin mengenalkan hidup sehat kepada masyarakat yang lebih luas, Bams bersama tim lebih memilih menyajikan menu khas Indonesia namun diolah dengan lebih sehat. “Ya, kami memilih makanan yang familiar di lidah orang Indonesia, seperti mi goreng, nasi goreng, dan kwetiau agar orang tidak ragu mencobanya,” ungkapnya Bams melanjutkan, “Biasanya, kan, makanan sehat berupa sajian salad, atau sandwich. Tapi biasanya orang-orang yang baru mulai menjalani hidup lebih sehat, tidak akan tertarik untuk mencoba. Sementara kalau disajikan dalam sajian mi, nasi goreng, atau kwetiau, pasti bisa lebih diterima,” jelasnya. Bedanya, imbuh Bams, mi goreng, nasi goreng, dan kwetiau-nya menggunakan bahan utama konyaku.

Tentu Bams punya alasan kuat mengapa memilih konyaku. Pasalnya, bahan ini memiliki kandungan serat lebih tinggi dibandingkan bahan utama pada umumnya. “Semua bahan kami gunakan yang lokal. Bahkan konyaku pun kami beli dari perusahaan Jepang yang memproduksi bahan di Indonesia,” jelas Bams. BAHAN UTAMA KONYAKU Menu yang disajikan Fit Lo-Kal terbagi menjadi 3, yakni base, toping, dan saus. Konsumen bisa memilih ketiga bagian menu tadi Menu base terdiri dari konyaku rice, konyaku kwetiau, dan konyaku noodle. Menu toping-nya ada beef, chicken breast, dan vegetarian yang terdiri dari jamur dan tahu. Sementara menu saus terdiri dari saus orginal, saus ebi, dan sesame sauce atau saus wijen hitam. Sausnya dibuat dengan 3 level kepedasan, dari level 1 hingga level 3, yang mana setiap level menunjukkan tingkat kepedasannya. “Kami membebaskan pelanggan dalam memiih menu base, toping, hingga sausnya, sehingga bisa disesuaikan selera masing-masing,” ujar Bams. Selain menu tadi, Fit Lo-Kal juga menyediakan rice bowl konyaku sambal matah. Uniknya, rice bowl-nya merupakan campuran nasi merah dan konyaku yang diberi toping telur dan sambal matah.

“Kami juga menyediakan menu rice bowl keto diet dan vegetarian yang topingnya berupa olahan jamur dan tahu,” imbuh Nova, chef Fit Lo-Kal. Oh ya, Fit Lo-Kal juga menyediakan kudapan sehat konyaku bites, lo! Konyaku berbalut tepung kentang yang bebas gluten ini sangat kaya kandungan serat. Sebagai cocolannya, tersedia sambal pedasnya. Kendati saat ini sudah memiliki beragam varian menu sehat yang lezat, namun sebelumnya tim chef yang dikepalai Nova mengaku memerlukan perjuangan untuk bisa mendapatkan resep seperti sekarang. Diakui Nova, timnya sampai harus melakukan 6 kali uji coba resep demi mendapatkan hasil olahan yang terbaik. Menurut Nova, di tahap awal timnya membuat 6 resep yang kemudian dipilih menjadi 3 resep utama. Tak hanya kelezatan rasa saja yang dicari demi memenuhi standar menu di Fit Lo-Kal, namun sebelum resmi dipasarkan, berbagai menu tadi harus dihitung dulu jumlah kalorinya oleh tim nutrition. “Beberapa kali uji coba dilakukan. Saya harus berpikir ulang, bahan apa yang harus dikurangi demi mencapai kalori yang ditargetkan. Misalnya, mengurangi minyak atau bahan lain. Pokonya harus benar-benar teliti soal komposisi bahan,” tutur Nova. KONSEP TAKE AWAY hingga saat ini, semua jenis menu Fit Lo-Kal memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan sajian pada umumnya, yakni berkisar antara 140 kalori hingga 350 kalori per sajian makanan. “Jumlah kalorinya beragam, tergantung toping yang dipilih, semakin enak rasanya, semakin tinggi kalorinya,” kata Nova. Bila dibandingkan dengan makanan pada umumnya, lanjut Nova, rata-rata mengandung lebih dari 600 kalori per porsi. Yang menarik, untuk menikmati berbagai sajian sehat ala Fit LoKal, Sajiers hanya cukup merogoh saku sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu per posi saja. cukup terjangkau, ya? Namun berbeda dengan restoran pada umumnya, yang menyediakan meja dan kursi untuk pengunjung makan di tempat, Bams menganjurkan, pembeli menu Fit Lo-Kal dianjurkan melakukan take away atau dibawa pulang. “Sebenarnya kami juga menyediakan tempat makan, tapi konsep awal Fit Lo-Kal memang take away,” kata Bams seraya mengatakan, “Jadi, pengunjung bisa langsung pesan ke kitchen dan membawa pulang makanannya.” Setelah meraih kesuksesan melalui Fit LoKal pertamanya yang berlokasi di cipete, Jakarta Selatan, Bams berencana membuka cabang di sejumlah tempat, terutama di pusat kebugaran 20 Fit yang juga dikelolanya. “Rencananya, kami ingin membuka Fit Lo-Kal di kawasan Senayan dan nantinya ingin membuka cabang di setiap lokasi 20 Fit di Jakarta,” katanya. Diakui Bams, saat ini Fit-Lokal rata-rata menjual 100 hingga 150 boks menu sehat per hari. “Biasanya pesanan ramai di jam makan siang dan weekdays. Soalnya kalau weekend biasanya orang-orang berhenti makan sehat dan lebih memiih makan bersama keluarga mereka,” tutup Bams.

Leave a Reply