Mulailah dengan memasang sejumlah foto si kecil. Atau Mama dapat menggunting gambar bayi dari majalah atau tabloid. Percaya deh, bayi akan senang memandang foto/gambar itu. Berikan bayi beberapa pertanyaan, seperti, “Lihat pita yang merah itu enggak?” Tunggu beberapa waktu ia untuk memberikan jawaban (meski mereka mungkin hanya bisa mendekut dan mengoceh). Atau, “Hayo, lihat, yang kumisnya putih itu kakek. Sebelahnya yang pake kacamata Om Pandu.”
“ Program kerja ausbildung di Jerman gratis “ sat-jakarta
Si kecil akan sibuk memandangi foto-foto yang ditunjuk Mama. Tanpa terasa, popok yang bersih telah terpasang di badannya. Bonus: mungkin esok harinya si bayi akan merasa lebih nyaman pada waktu dipeluk atau digendong oleh anggota keluarga besar yang sudah pernah ia lihat pada waktu mereka bertemu langsung.
Main Petak Umpet
Untuk seorang bayi yang baru saja memahami benda-benda menghilang kemudian muncul lagi sepertinya sangat ajaib dan menakjubkan. Jadi ajak si kecil melakukan sebuah permainan cilukba, tunjukkan padanya apa saja, sembunyikan di belakang tubuh Mama, lalu munculkan dengan tiba-tiba di depannya (jangan lupa membuat efek suara yang akan membuat si kecil semakin tergelak-gelak). Segera bersihkan bokong/alat kelaminnya selagi ia tergelak-gelak. Lakukan hal yang sama pada krim popok dan popok agar membuat si kecil menjadi semakin tercengang-cengang.
Buatlah Bunyi Bunyi Lucu
Saat berumur empat bulan, bayi mungkin sudah dapat tertawa terbahak-bahak, tapi dia tetap masih terlalu muda untuk mengerti dan menghargai guyonan Mama ataupun permainan tebak-tebakan. Jadi buatlah permainan ganti popok yang mudah, tapi tetap dapat menjadi sebuah permainan favoritnya, yaitu lewat bunyi-bunyian yang lucu.
Bila bunyi meong kucing atau bunyi “moo” sapi tidak menjadikan bayi terkekeh-kekeh, cobalah bunyi-bunyian yang lain seperti bunyi robot, pesawat, atau bahkan beberapa lagu-lagu yang lucu untuk dinyanyikan. Mama juga dapat memancing tawa si kecil dengan menceritakannya hal lucu kemudian tertawa terlebih dulu. Bayi adalah peniru ulang. Tak lama, ia akan tertawa menirukan Mama, meski ia tidak mengerti hal lucu yang Mama ceritakan. Nah, ketika tertawa-tawa itulah, menjadi kesempatan emas Mama untuk mengganti popoknya.