Categories
Parenting

Bermain Peran Agar Cerdas Emosi bag3

Biarkan imajinasinya bicara! ? Bebaskan si prasekolah memilih skenario yang ia inginkan . Hari ini ia berperan sebagai pemadam kebakaran , besok menjadi satria pemberani BimaX, lain waktu ia menjadi dokter, tetapi juga bisa menjadi penyanyi yang sedang naik panggung. Di ke sempatan lain, ia sibuk menjadi guru danmengajari muridnya belajar huruf atau menggambar bersama. Selain itu, tidak perlu saklek juga menentukan waktu bermainnya berapa lama, lakukan saja hingga ia merasa ingin berganti permainan.

Baca juga : Beasiswa d3 ke S1 Luar Negeri

? Jadilah teman bermain yang menyenangkan. Jangan malu-malu ikut menjadi putri yang sedang dijamu si ratu cilik dalam acara minum teh bersama. Bergantian menjadi pasien atau dokter, guru atau murid, anak atau orangtua, berikan si kecil kesempatan menjadi sutradara sekaligus aktornya. ? Sering-seringlah mengajak baca buku, hal ini akan mengekspos anak pada beragam skenario, cerita, dan pengalaman. Bepergian bersama ke pantai, gunung, kebun binatang, taman bermain, dan tempat rekreasi lainnya juga akan menambah pengetahuan anak dan mendorong ia menciptakan kembali berbagai cerita dari pengalaman yang pernah ia alami. Bermain peran memang merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif, karena mendorong anak berpartisipasi aktif dalam setiap aktivitasnya.

Anak bisa belajar menempatkan diri di posisi orang lain, bertingkah sesuai perannya, juga berkomunikasi dan membuat beberapa keputusan terkait karakternya. Bermain peran memungkinkan anak mengidentifi kasi dunia orang dewasa, serta menginterpretasikan pemahaman tentang dunia dengan caranya sendiri. Disamping itu, kegiatan ini juga mengembangkan keterampilan sosial anak, dari negosiasi, bermain bergiliran, dan berbagi. Sementara dalam hal perkembangan emosi, bermain peran memungkinkan anak belajar memahami dan mengekspresikan perasaan dari tokoh yang ia perankan, sekaligus belajar berempati.

Imajinasinya pun terasah, anak bisa menjadi siapa saja yang ia inginkan dalam dunia imajinasinya. Bermain peran berpengaruh pada perkembangan keterampilan berbahasa anak, karena ia mempraktikkan bagaimana mendengarkan, memerha tikan, dan berbicara. Tidak hanya itu, bermain peran juga melatih anak berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Jadi, bermain peran memang mengasyikkan dan lebih seru jika kita pun mau bermain bersama dengan anak, serta melebur ke dalam imajinasi anak!

Sumber : https://ausbildung.co.id/

Leave a Reply